Archives

0

Brother and Sister

Yap X Liong Kamis, 29 Juli 2010
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan diriku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!
"Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!
"Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.
Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya merengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang>begitu baik..."Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya?Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah,saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya."Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan, saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimkanmu uang."Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) .
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, " Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? "Aku merasa tersentuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..
"Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku."Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..
"Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya."Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya."Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..."Di tengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya,dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Berkali-kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga,mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah disini.
"Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel,ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya."Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan menjadi buah bibir orang?
"Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"Mengapa membicarakan masa lalu?"Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih kepadanya adalah adikku."Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

"When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a THOUSAND reasons to smile.."


copas from : http://art--of--life.blogspot.com/2009/02/brother-and-sist.html
0

The Last WaLtZ..

Yap X Liong
EndLess Love

Nama saya Lily , kami tinggal di sebuah kota kecil di Menado. Sejak muda Ibusaya senang sekali menari, oleh sebab itulah ketika hari perkawinannya ayahmemohon agar tarian yang terakhir diberikan hanya untuk dia seorang, maka dari itulah lagu pertama pada saat mereka menari adalah „The Last Waltz”dari Engelbert Humperdinck, dan rupanya ini benar-benar menjadi kenyataan,karena beberapa bulan kemudian pada saat ibu melahirkan saya, ibu meninggal dunia.

Daddy – begitulah panggilan saya terhadap ayah. Karena kasihnya kepada ibu,Daddy tidak pernah mau menikah lagi. Saya dibesarkan hanya oleh Daddy dan nenek saya, dan setiap malam Tahun baru sudah merupakan tradisi bagi Daddy untuk selalu mengalunkan lagu kesayangannya “The Last Waltz”, sambilmengingat ibu. Ketika saya berusia lima tahun, Daddy mengajar saya menariwaltz.
Sejak saat itu, setiap malam Tahun Baru, kami menari waltz berdua.
Pada hari ulang tahun saya yang kedua belas, yang bertepatan dengan malam tahun baru,Daddy memberikan kepada saya hadiah berupa long dress warna merah, dan kamiberdua menari waltz bersama.Pada saat tersebut, saya benar-benar merasa seperti juga Sang Putri dalam kisah Cinderella yang sedang menari dengan Sang Pangeran. Daddy mengasihisaya sehingga hampir semua permohonan saya selalu dikabulkan olehnya, iabenar-benar mengabdikan hidupnya hanya untuk saya seorang.
Seharian Daddy harus bekerja di kantor, jadi satu-satunya yang membimbingsaya di rumah adalah Nenek, hal ini mengakibatkan saya terlibat pergaulanbebas, dan akhirnya mulai ketagihan narkoba. Hampir setiap hari saya pulang ke rumah setelah jauh malam.Walaupun demikian Daddy selalu menunggu kedatangan saya dengan sabar, iabaru bisa tidur setelah saya berada di rumah kembali. Bahkan pada malamTahun baru yang terakhirpun, saya lebih senang merayakannya di diskotik bersama dengan anak-anak muda lainnya daripada bersama dengan Daddy, disitulah untuk pertama kalinya saya melihat Daddy mengeluarkan air mata.
Karena kebutuhan saya akan narkoba semakin meningkat, maka akhirnya saya mencuri uang tabungan yang seyogianya untuk masa tuanya Daddy, dan melarikandiri ke Jakarta dengan harapan di sana saya bisa mendapatkan pekerjaan danbisa hidup mandiri.
Pada hari-hari pertama saya tinggal numpang di rumah Om saya, dan ternyata mencari pekerjaan di Jakarta itu tidaklah mudah, sehingga akhirnya sayaterpaksa melamar bekerja di Klab malam “Blue Ocean” sebagai pramuria. Kalaudahulu saya menari dengan Daddy, di sana saya terpaksa harus menari dengan pria yang sebaya dengan Daddy, bahkan tidak jarang di mana akhirnya sayabersedia untuk menemani mereka tidur di hotel.
Setelah satu bulan saya berada di Jakarta, saya menerima surat dari Daddyyang dialamatkan ke tempat kost saya, rupanya Daddy mengetahui alamat kost saya dari Om. Dalam seminggu saya menerima tiga surat bahkan terkadanglebih, tetapi tidak satu surat pun yang pernah saya balas, boro-borodibalas, dibukapun tidak. Masalahnya saya merasa malu dan tidak berani membaca surat dari Daddy, saya merasa berdosa terhadap Daddy, bahkan saya merasa jijik terhadap diri saya sendiri.
Sudah lebih dari satu tahun saya di Jakarta, tumpukan surat yang dikumpulkansudah ada beberapa dus. Semuanya ini saya simpan dengan rapi, hanya sayangnya ini hanya sekedar pajangan saja bagi saya, karena saya tidakberani dan mau membukanya. Saya tidak ingin mengetahui bahwa gadiskesayangannya Daddy, gadis yang sedemikian ia banggakannya, telah menjadi seorang pramuria, seorang prostitusi, bahkan sudah menjadi pencandu berat narkoba.
Beberapa hari sebelum Tahun baru, saya menerima surat lagi yang ditulisdengan tulisan tangan yang sama, dan bentuk sampul yang sama, tetapi kali ini tidak dikirim melalui pos maupun ke alamat kost saya, melainkan dikirimdan dititipkan secara langsung ke klab malam tempat di mana saya bekerja.Dan ketika saya menanyakan siapa yang menitipkan surat tersebut, ternyata dari gambaran yang diberikan adalah Daddy sendiri yang telah khusus datang ke Jakarta untuk mengantarkan surat tersebut.Ini kali saya sudah tidak tahan lagi untuk membukanya, dengan air mata yangturun berlinang saya baca surat tersebut, yang isinya sebagai berikut:
“Lily my dearest beloved princess, Daddy sudah sejak lama tahu di mana kamu bekerja, permohonan Daddy hanya satu saja: “Maukah kamu pulang kembali kerumah untuk menari bersama dengan Daddy ?”
Setelah membaca surat tersebut, saya langsung pulang ke tempat kost untuk membaca ratusan surat - surat lainnya yang belum saya buka, ternyata semuasurat isinya sama, di mana hanya tertulis satu pertanyaan saja yang ditulisdengan tangan: “Maukah Lily menari kembali bersama dengan Daddy ?”
Hari itu juga saya langsung mengambil keputusan untuk pulang ke rumah.Karena menjelang tahun baru, maka hampir semua pesawat fully book, sehinggaterpaksa saya membeli tiket dengan harga yang berkali lipat lebih tinggi, hanya dengan satu harapan saja agar saya bisa tiba di rumah sebelum malam Tahun baru nanti.
Setibanya saya dirumah, saya langsung dipeluk dengan erat oleh Daddy, airmatanya turun berlinang dengan deras membasahi kepala saya. Dengan suara terisak-isak Daddy bertanya sekali lagi: “Maukah Lily menari kembali bersamadgn Daddy ?”
Saya mengangguk sambil menjawab: “YA, tapi apakah Daddy tahu,bahwa Lily yang sekarang ini bukanlah princess Daddy yang dahulu lagi ? Saya adalah seorang prostitusi yang kotor, bahkan yang telah mengidap penyakit AIDS, apakah Daddy tidak malu menerima saya kembali, apakah Daddy tidak takut ketularan penyakit saya ?”
Daddy tidak berkata sepatah katapun juga, ia hanya pergi memutar lagu kesayangannya “My Last Waltz”, dan memeluk saya dgn penuh kasih untuk mengajak saya menari seperti pada hari-hari Tahun baru sebelumnya , hanya ini kali selainnya diiringi oleh irama lagu, juga oleh tetesan air mata yang turun berderai.
Tanpa saya ketahui, sejak Daddy ditinggal oleh saya, ia sering begadangmenunggu dan mengharapkan kedatangan saya kembali, di samping itu karena rasa duka yang sedemikian mendalamnya, sehingga akhirnya ia jatuh sakit kanker, dua minggu setelah Tahun baru Daddy menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Rupanya ia mengetahui bahwa bahwa hari-hari terakhirnya telah mendekati,oleh sebab itulah ia telah memaksakan diri, walaupun dalam keadaan sakit sekalipun juga khusus untuk mengantarkan surat bagi saya ke Jakarta, hanyauntuk mewujudkan keinginannya yang terakhir dimana ia bisa mendapatkankesempatan sekali lagi menari dengan putri kesayangannya. Masih terngiang-ngiang dikuping saya lirik dari lagu kesayangannya “The Last Waltz”
…..
A little girl alone and so shy
I had the last waltz with you
Two lonely people together
I fell in love with you
The last waltz should last forever
But the love we had was goin’ strong

Menjelang akhir tahun ini, banyak sekali orang tua yang mengharapkan dan menunggu kedatangan dari anak-anaknya. Bagaimanapun keadaan dan situasi Anda pada saat sekarang ini, orang tua kita bisa menerima kita apa adanya, dengan segala kelemahan maupun kelebihan kita, terlebih lagi mereka tidak mau mengingat kesalahan-kesalahan kita di masa lampau, yang mereka inginkan hanya satu saja ialah dapat melihat dan memeluk putera dan puterinya kembali.
Berapa lama lagi Anda akan menyuruh mereka menunggu ?
Datang dan kembalilah sebelumnya terlambat ! Kalau keadaan tidak memungkinkan,telponlah mereka sambil mengatakan: I love you Mom & Dad….


copas from :  http://art--of--life.blogspot.com/2009/02/last-waltz.html
0

MemBeLi KeaJaiBan.. All COmeS wiTh FaiTh..

Yap X Liong
Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi.
Tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.”
Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.
Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!
“Apa yang kamu perlukan?” tanya apoteker tersebut dengan suara marah. “Saya sedang berbicara dengan saudara saya.”
“Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit… dan saya ingin membeli keajaiban.”
“Apa yang kamu katakan?,” tanya sang apoteker.
“Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bias menyelamatkan jiwanya sekarang… jadi berapa harga keajaiban itu ?”
“Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa
menolongmu.”
“Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.”
Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya,”Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?”
“Saya tidak tahu,” jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya… tapi saya juga mempunyai uang.”
“Berapa uang yang kamu punya ?” tanya pria itu lagi.
“Satu dollar dan sebelas sen,” jawab Sally dengan bangga. “Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.”
“Wah, kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum. “Satu
dollar dan sebelas sen… harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu”. Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata: “Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.”
Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal. Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. “Operasi itu,” bisik ibunya, “seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya”.
Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, satu dollar dan sebelas sen… ditambah dengan keyakinan.

copas from : http://art--of--life.blogspot.com/2009/02/membeli-keajaiban-all-comes-with-faith.html
0

Disabled..

Yap X Liong

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,
memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini
memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain
saja.

Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya
membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun
melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya
menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga
Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan
membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa
stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu
melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu
menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal
dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi
semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya
mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya
pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang
sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya
tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar
hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak
kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia
Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat
buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah
sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah
berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah
perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi
yang mengingatnya.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti
sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari
betapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintas
kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric. Sore
itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad
dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang
sebenarnya terjadi?”

“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal
yang telah saya lakukan dulu.” aku menceritakannya juga dengan
terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah
memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis
saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.
Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari
hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya
tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric…

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada
sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya
mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali
potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan
Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap
sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala
ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal
dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”

Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10
tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus
menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega,
saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan
yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis
setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”

Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama
Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji
kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”

Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan…
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric
telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya
sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan
di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut
apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya
ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari
belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang
lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.”
 


copas from : http://art--of--life.blogspot.com/2009/02/disabled.html
0

Sebuah kisah teladan dari negeri China

Yap X Liong

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27
Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian
ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

=======

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.

Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab
apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab,

“Aku Mau Mama Kembali.
Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa,
aku bisa cari makan sendiri,
Mama Kembalilah!”
demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.


Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun
tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup
untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta
sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

Don't ever think that you are not lucky enough..
It's not about Lucky or Not,
BUT,what is our attitude in facing our problem?
GIve up? Jealous with the others?
Blame the other? Blame the conditions? Asking "Why" to God?
Raise up.. Struggle for it..

Do Remember:
GOD will make a way when there seems NO way..

Be Blessed... ^^


http://art--of--life.blogspot.com/2009/02/sebuah-kisah-teladan-dari-negeri-china.html
0

“Jangan Menangis Lagi Mela”

Yap X Liong
Akhir Perjuangan Mela Melawan Kanker Osteosarcoma

Senin (10/11) sekitar pukul 19.30, siswi kelas 9A SMP Masa Depan Cerah (MDC) itu menutup mata untuk selama-lamanya di RS Darmo,Surabaya. Mela pergi menghadap Tuhan tepat dua bulan lebih sehari setelah merayakan ulang tahun ke-14.
Siapa itu Mela?
Melathia Eldad Tjendera, Seorang gadis biasa yang energetic. Aktif di gereja. Namun sayang, pada usianya yang ke-13, Dia dinyatakan menderita osteosarcoma (kanker tulang). Sebuah penyakit yg terlalu berat untuk seorang gadis berumur 13 tahun. Bulan Maret 2007, ia menjalani sebuah operasi penggantian tulang kaki. Sebuah batang Titanium berada di dalam kakinya guna menopang tubuhnya. Membayangkannya saja, sudah terasa sakit sekalii…
Mela pun merasakan hal yang serupa. Pada saat menjalani operasi di Singapore, ia pun sampai berteriakk “Tuhannn..Mela ga kuat Tuhann….” Setelah semua itu berakhir, Mela pun kembali ke Surabaya untuk menjalani kehidupannya layaknya seorang gadis remaja berumur 14. Ia pun sempat berkata, “Mela GA AKAN PERNAH MENYERAH.. Mela ingin semua orang yang punya sakit seperti Mela ga pernah menyerah..” Bahkan, Senyum pun masih terpancar di wajahnya. Sesuatu yg sulit dilakukan bagi seseorang yang ,mengalami cobaan yang seperti itu.
Setibanya di Surabaya, segerombol sahabat Mela sudah tak sabar menantikan kedatangan Mela. Mereka sangat menyayangi sahabatnya itu. Mela pun kembali ke sekolah seperti dulu. Ia pun mulai mengejar pelajarannya yang tertinggal selama ia berobat di Singapore. Sahabat-sahabatnya pun selalu setia membantu Mela.
(Jawapos, 12 November 2008)
Menurut Ibunda Mela, Sejak awal bulan lalu, (October 2008) kondisi Mela menurun. Itu diketahui ketika Mela tengah menikmati liburan sekolah di Jakarta. Setelah berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, penggemar penyanyi Korea BoA tersebut mengeluh sakit pada kaki kiri. Rasa sakit itu tak tertahankan sampai membuat Mela berteriak.

Menghindari kemungkinan lebih buruk, Yulie berniat lekas pulang ke Surabaya. Namun, hal itu tidak bisa segera diwujudkan. Yulie yang juga pengusaha katering harus menunggu kedatangan suaminya yang tengah berada di luar negeri. "Begitu suami datang, kami langsung terbang ke Surabaya," katanya.

Sebuah ambulans langsung menyambut kedatangan mereka begitu menapak di Surabaya. Khawatir dengan kondisi sang buah hati ditambah ketidaktahuan terhadap apa yang harus dilakukan, keluarga memutuskan melarikan Mela ke RS Darmo.

Dari pemeriksaan, menurut dokter, rasa sakit itu disebabkan otot kaki Mela mengalami kram. Penyebabnya, otot-otot kaki Mela jarang dilatih. Untuk mengatasi kram tersebut, Mela diinapkan di rumah sakit. Selama seminggu di sana, Mela menjalani terapi fisik. Kondisi penggemar warna biru itu berangsur membaik sehingga diizinkan pulang.

Hanya, tak lama setelah keluar dari RS, Mela terserang batuk. Bukan batuk biasa. Tapi, batuk berdahak yang mengeluarkan darah. Bocah yang punya hobi kerajinan tangan craft itu juga mengeluhkan napasnya yang mulai sesak.

Melihat kondisi itu, hati Yulie langsung hilang rasanya. Kenapa bisa langsung merasa begitu? Sebab, Yulie teringat diagnosis dokter National University Hosiptal (NUH) yang menangani Mela. "Apa yang dirasakan Mela itu seperti ciri-ciri yang pernah dikatakan dokter di Singapura," kata Yulie.

Saat itu dokter mengatakan bahwa osteosarcoma yang dialami Mela tersebut sudah masuk kategori Metastatic. Itu berarti kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Karena jenisnya kanker tulang, biasanya yang diserang berikutnya adalah paru. Melihat kondisi Mela saat itu, bahkan dokter mengatakan bahwa dia hanya punya kesempatan hidup empat bulan setelah operasi penggantian tulang dilakukan.

"Saya memang jujur dengan semua kondisi yang dialaminya. Tapi saya benar-benar menjaga rahasia tentang prediksi usia yang dikatakan dokter itu," tutur Yulie.

Dan memang benar. Batuk berdarah sekaligus sesak napas itu pertanda bahwa sel kanker sudah bersarang di paru-paru. Batuk tersebut meninggalkan rasa tidak enak pada tenggorakan. Mela jadi enggan makan. Mengonsumsi obat pun sudah tak mau lagi.

Dengan keadaan lambung yang nyaris tak terjamah makanan dan tubuh yang tak terproteksi obat, kondisinya semakin menurun.

Perasaan sedih keluarga semakin membuncah. Tapi, lagi-lagi mereka tidak menyerah. Pada awal November, Mela dimasukkan lagi ke rumah sakit. "Dia sudah tidak bisa makan. Saya pikir, alternatif lain ya memasukkan makanan lewat infus," kata Yulie. Pertimbangan lainnya, dengan di rumah sakit, dokter bisa mengobati keluhan sakit yang dirasakannya.

Saat diperiksa, batuk dan sesak yang dirasakan itu diakibatkan penumpukan cairan pada paru-paru kiri Mela. Untuk meringankan pernapasan, cairan tersebut harus dikeluarkan. Yulie tidak menyembunyikan kenyataan itu dari putrinya. Dia biarkan dokter menginformasikan hal tersebut kepada buah hati kesayangannya.

"Dia sempat tanya sama dokter, kenapa dokter bisa tahu ada cairan di paru-paruku? Dokternya menjawab, ya dari hasil foto rontgenmu, Mela," kenang istri pemilik jasa travel Citigo itu.

Penyedotan pertama dilakukan pada Minggu lalu (2/11). Dokter menyedot 700 cc cairan yang ada di sana. Penyedotan pertama itu masih menyisakan cairan sehingga harus dilakukan penyedotan lagi. Untuk tindakan kali kedua tersebut, Mela sempat menolak. Menurut Yulie, Mela bilang, "Biarkan Tuhan yang mengeringkan paru-paruku, Mami."

Yulie tak memaksa. Dia memberikan pengertian kepada putrinya itu bahwa semua yang terjadi memang atas kuasa Tuhan. "Tapi, Tuhan juga memeberi kesempatan pada orang yang ahli untuk mengeringkan paru-paru dia," katanya. Setelah mendengar itu, Mela pun mau melakukan penyedotan kali kedua.

Selama menjalani hari-hari di RS, Yulie mengatakan, Mela sempat berkata sudah tidak tahan dengan sakit yang dideritanya itu. Dia juga sudah bosan harus berbaring terus. Dia kangen ingin pulang ke rumah. Tapi, aktivis gereja tersebut terus meyakinkan Mela agar tak berhenti berdoa. Mela tak boleh menyerah dan harus yakin bahwa keajaiban tetap bisa datang sewaktu-waktu.

"Yang luar biasa, di tengah kondisinya yang seperti itu, dia sempat mendoakan kami," kata Yulie. "Dia taruh kedua tangannya di atas kepala kami berdua, dia bilang Tuhan tolong kuatkan Mami dan Papi supaya tetap bisa menjaga Mela," ungkap Yulie pelan.

Mela juga mendoakan supaya bisnis papanya lancar, usaha mamanya lancar, dan sekolah kakaknya berhasil. "Dia juga sempat SMS kakaknya. Dia bilang, thanks for being beautiful brother.''

*****

Senin pagi (10/11) sekitar pukul setengah enam pagi, Mela masih tersadar, bahkan sempat mengobrol sejenak dengan Yulie. Setelah itu, dia tidur. Tapi, tidurnya tidak seperti biasa. Menurut Yulie, biasanya setelah tiga jam tidur, Mela akan terbangun. Akan tetapi, saat itu, Mela tidak bangun-bagun hingga siang. Yulie berpikir, jangan-jangan waktunya memang sudah dekat. Yulie hanya bisa menguatkan diri. "Saya bisikkan ke telinganya. Mela, Mami dan Papi sudah rela bila Mela ingin pergi. Mela akan menemukan jawaban Tuhan," katanya.

Begitu kata-kata itu usai dibisikkan, Mela yang sudah tidak sadarkan diri meneteskan air mata. Melihat itu, tangis Yulie pecah. Dia tahu, meski dalam kondisi tak sadar, Mela tetap mendengar.

Menginjak pukul 19.00, kondisi Mela makin melemah. Setengah jam kemudian, dengan ditunggui kedua orang tua, kakak, teman, dan ratusan kerabat dari jemaat gereja, Mela mengembuskan napas terakhir. Mela pergi bertepatan dengan berakhirnya lagu rohani Halleluyah yang diputar di kamar rawat inapnya.

************************************


Sebuah kisah nyata yang dialami seorang gadis yang tidak pernah menyerah.
Seorang gadis berumur 13 tahun,
telah mengalami sebuah proses yang panjang dan penuh sakit.
Operasi yang cukup menakutkan ia lewati demi mendapatkan kesembuhan.
Demi dapat menari bersama dengan teman-temannya.
Demi bercanda dengan temannya.
Demi berkumpul bersama keluarganya.
Mela hanya ingin bertahan hidup lebih lama…

Apakah hal itu berlebihan?

Namun, seringkali, manusia terlalu sering mengeluh.
Kurang merasa beruntung.
Kurang cantik.
Kurang pandai.
Tidak berasal dari keluarga yang berada(kaya).
Kurang ini dan kurang itu..

Mgkn mereka selalu melihat ke atas..
LIHATLAH KE BAWAH…

Masih banyak sekali orang yang JAUH kurang beruntung daripada kita.
Seorang Mela hanya berharap untuk bertahan hidup lebih lama. Dan ia harus melewati smua proses itu.
So, Bersyukurlah….


Seringkali manusia mudah patah semangat. Mudah meyerah.

Ketika mendapat masalah, dengan mudahnya mengatakan “Susah Banget..”

Dengan mudahnya mengatakan “Udahlah.. Ga bisa. Nyerahh..”

Dengan mudahnya mengatakan, “Udahlah..Males..Capek..”

Mereka mungkin perlu belajar banyak dari Mela.
Seorang gadis yg berusia 13 tahun yang tidak pernah menyerah.
Meskipun hal yang dihadapinya bukanlah hal yang kecil.

Apakah masalah kmu lebih sukar dari Mela?

Jika iya, Mengapa tidak terus berjuang layaknya Mela.
Apakah kamu harus menunggu seseorang yang slalu lebih kuat dari anda
untuk menjadi contoh buat anda?
Kenapa tidak berpkir bahwa kamu pun bisa melebihi seorang Mela? Ya, kamu pasti bisa.

If Not, So, What are u doing right now?
Apakah kamu lbih lemah dari seorang gadis berusia 13 tahun?
Stand up right now,
It’s not too late to realize that you can do it. Jangan pernah meyerah.


Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Akan tetapi, manusia yang bijak sangat tahu tentang, kapan dia harus mulai berubah dan kapan dia harus tetap pada pendiriannya. Seseorang yang bijak selalu bersedia untuk dibentuk. Selalu siap untuk diproses. Demi menjadi seseorang yang lebih baik dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.


Be Blessed.

~Carl~
Posted by Carl Louize at 1:59 AM

copas from : http://art--of--life.blogspot.com/2008/11/jangan-menangis-lagi-mela.html
0

Mana Duluan, Ayam atau Telur? Ini Jawabnya!

Yap X Liong Kamis, 15 Juli 2010
By Elin Yunita Kristanti - Kamis, 15 Juli

VIVAnews - Para ilmuwan berhasil menjawab salah satu tebak-tebakan tertua di dunia, mana yang lebih dulu, ayam, atau telur?

Melalui komputer super, tim dari Universitas Sheffield dan Warwick, Inggris menemukan jawabannya. Apakah itu? Ayam.

Kepada laman Harian The Sun, ketua tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka berhasil memecahkan teka-teki tersebut.

"Apa yang kami temukan adalah 'kecelakaan' yang menyenangkan. Awalnya, tujuan penelitian kami adalah menemukan bagaimana binatang membuat cangkang telur."

Menurutnya, selama ini, masyarakat telah menganggap remeh ayam. Kami tidak menyadari proses luar biasa yang ditunjukan para ayam dalam proses pembuatan telur.

"Sadarkah Anda, ketika memecahkan kulit telur rebus di pagi hari, Anda sedang menyaksikan salah satu material luar biasa di dunia."

Cangkang telur memiliki kekuatan sangat luar biasa, meski beratnya sangat ringan. Manusia tak bisa membuat benda seperti itu, bahkan yang mendekatinya.

"Masalahnya, kita tak tahu bagaimana ayam membuat cangkangnya."

Tim peneliti lalu menggunakan komputer super milik Dewan Riset Sains Inggris (UK Science Research Council) yang berbasis di Edinburgh. Komputer itu dinamakan HECToR (High End Computing Terascale Resource).

"Kami ingin menelusuri bagaimana telur terbentuk, dengan melihat proses detail telur secara mikroskopis."

Yang pertama dicari adalah, mengetahui 'resep' yang digunakan ayam untuk membuat cangkang telur.

"Dengan bantuan komputer canggih, Kami memecahkan masalah ini selama berminggu-minggu. Sementara, ayam bisa menyusun cangkang itu hanya dalam semalam."

Lucunya, pemilihan cangkang telur ayam sebagai fokus penelitian benar-benar tak disengaja. Para peneliti memilih telur ayam karena proteinnya sederhana untuk ditelaah.

Namun hasilnya ternyata sangat mengejutkan. "Kami memecahkan teka-teki sepanjang masa. Ini mengagumkan."

Hasilnya, ditemukan protein khusus yang ada di tubuh ayam. Protein itu adalah adalah 'tukang bangunan' tanpa lelah, menyusun bagian-bagian cangkang mikroskopis membentuk cangkang telur.

Protein itu menginisiasi proses pembentukan cangkang sebelum menyusun bagian telur yang lain.

Tanpa protein pembangun tersebut, telur tak mungkin terbentuk. Dan, protein itu hanya ditemukan di rahim ayam. "Itu berati ayam ada duluan sebelum telur."

Tapi, dari mana ayam berasal?

Beberapa teori mengatakan, nenek moyang ayam menciptakan telur zaman Dinosaurus.

"Penemuan kami sangat potensial. Sebab, cangkang telur dibentuk dari banyak kristal kecil. Kita bisa menggunakan informasi ini untuk mengetahui cara membuat dan menghancurkan struktur kristal lainnya."

Sebagai contoh, untuk menghilangkan kerak di ceret maupun pipa. Penelitian ini juga berimplikasi medis.

"Karena tubuh kita menggunakan metode yang sama untuk membuat gigi dan tulang, kita bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana membangun kembali tulang manusia." (adi)
0

Cara Menghilangkan Tulisan "Subscribe To Post (Atom)" di Blog

Yap X Liong Sabtu, 10 Juli 2010
Biasanya pada template blogger akan terdapat tulisan subscribe to: post(atom) atau berlangganan : post(atom) yang terletak dibawah postingan. Tulisan ini berfungsi sebagai feed dari blog anda. Tujuannya agar pengunjung bisa dengan mudah menemukan alamat feed anda. Tetapi jika anda sudah menggunakan layanan feed dari Feedburner. Maka kehadiran dari tulisan ini sudah tidak terlalu penting lagi.

Bagi anda yang merasa tulisan ini tidak terlalu penting untuk ditampilkan, anda bisa menghilangkannya dengan cara berikut ini:

1. Login ke Blogger. Klik menu Layout -> Edit HTML
2. Beri tanda centang pada "Expand Widget Template"
3. Lalu cari kode di bawah ini:


    <div class='feed-links'>

    <data:feedLinksMsg/>

    <b:loop values='data:links' var='f'>

    <a class='feed-link' expr:href='data:f.url' expr:type='data:f.mimeType' target='_blank'><data:f.name/> (<data:f.feedType/>)</a>

    </b:loop>

    </div>



4. Kalau sudah ketemu, hapus kode tersebut lalu klik Save Template
5. Selesai.
0

Cara Memasang Text effect Matrix di Blog

Yap X Liong
Bismillah, salam bloger,,,!hai para sahabat qinginbisa, gimana kabar semua,,,moga semua baik2 aja dalam lindungan Allah SWT, amien. nah untuk kali ini aku mau coret2 nih blog kesayangan aku, tah apa yang mau saya coretkan gak tau nih apa? yang penting coret2 aja deh sambil jalan ja mikirnya,,,,hehe pasti semua tentunya dah tau bukan berita heboh dalam waktu kurang dari 1 minggu ini, yang meramaikan dunia maya, orang2 berbondong2 ke warnet hanya ingin lihat kehebohan si artis itu, itu lah yang terjadi pada saat ini, namun saya gak bahas masalah itu aja biar pihak yang berwajib yang menanganinya,,,kita doakan aja semoga cepat insaf sebelum terlambat, bener gitu kah temen. hehe...

okelah sobat semua untuk kali ini saya update blog dikarenakan kangen dengan rumah ku ini yang beberapa hari gak dihuni, hehe...yah mengenai apa yang mo saya kasihkan ini moga aja bermanfaat buat sobat semua,,,yaitu Cara Memasang Text effect Matrix di Blog, teks ini saya dapatkan dari Dynamic Drive yang disitu banyak sekali java script yang dipostingkan, nah disini saya ulang lagi untuk para peinta blog tentunya, langsung aja ke TKP di bawah ini :

1. Klik tulisan Tambah Gadget.
2. lalu pilih HTML/JavaScript.
3. Lalu copas script di bawah ini :



<style type="text/css">

.matrix { font-family:Lucida Console, Courier, Monotype; font-size:10pt; text-align:center; width:10px; padding:0px; margin:0px;}

</style>



<script type="text/javascript" language="JavaScript">



<!--

var rows=11; // must be an odd number

var speed=50; // lower is faster

var reveal=2; // between 0 and 2 only. The higher, the faster the word appears

var effectalign="default" //enter "center" to center it.



/***********************************************

* The Matrix Text Effect- by Richard Womersley (http://www.mf2fm.co.uk/rv)

* This notice must stay intact for use

* Visit http://www.dynamicdrive.com/ for full source code

***********************************************/



var w3c=document.getElementById && !window.opera;;

var ie45=document.all && !window.opera;

var ma_tab, matemp, ma_bod, ma_row, x, y, columns, ma_txt, ma_cho;

var m_coch=new Array();

var m_copo=new Array();

window.onload=function() {

if (!w3c && !ie45) return

var matrix=(w3c)?document.getElementById("matrix"):document.all["matrix"];

ma_txt=(w3c)?matrix.firstChild.nodeValue:matrix.innerHTML;

ma_txt=" "+ma_txt+" ";

columns=ma_txt.length;

if (w3c) {

while (matrix.childNodes.length) matrix.removeChild(matrix.childNodes[0]);

ma_tab=document.createElement("table");

ma_tab.setAttribute("border", 0);

ma_tab.setAttribute("align", effectalign);

ma_tab.style.backgroundColor="#000000";

ma_bod=document.createElement("tbody");

for (x=0; x<rows; x++) {

ma_row=document.createElement("tr");

for (y=0; y<columns; y++) {

matemp=document.createElement("td");

matemp.setAttribute("id", "Mx"+x+"y"+y);

matemp.className="matrix";

matemp.appendChild(document.createTextNode(String.fromCharCode(160)));

ma_row.appendChild(matemp);

}

ma_bod.appendChild(ma_row);

}

ma_tab.appendChild(ma_bod);

matrix.appendChild(ma_tab);

} else {

ma_tab='<ta'+'ble align="'+effectalign+'" border="0" style="background-color:#000000">';

for (var x=0; x<rows; x++) {

ma_tab+='<t'+'r>';

for (var y=0; y<columns; y++) {

ma_tab+='<t'+'d class="matrix" id="Mx'+x+'y'+y+'">&nbsp;</'+'td>';

}

ma_tab+='</'+'tr>';

}

ma_tab+='</'+'table>';

matrix.innerHTML=ma_tab;

}

ma_cho=ma_txt;

for (x=0; x<columns; x++) {

ma_cho+=String.fromCharCode(32+Math.floor(Math.random()*94));

m_copo[x]=0;

}

ma_bod=setInterval("mytricks()", speed);

}



function mytricks() {

x=0;

for (y=0; y<columns; y++) {

x=x+(m_copo[y]==100);

ma_row=m_copo[y]%100;

if (ma_row && m_copo[y]<100) {

if (ma_row<rows+1) {

if (w3c) {

matemp=document.getElementById("Mx"+(ma_row-1)+"y"+y);

matemp.firstChild.nodeValue=m_coch[y];

}

else {

matemp=document.all["Mx"+(ma_row-1)+"y"+y];

matemp.innerHTML=m_coch[y];

}

matemp.style.color="#33ff66";

matemp.style.fontWeight="bold";

}

if (ma_row>1 && ma_row<rows+2) {

matemp=(w3c)?document.getElementById("Mx"+(ma_row-2)+"y"+y):document.all["Mx"+(ma_row-2)+"y"+y];

matemp.style.fontWeight="normal";

matemp.style.color="#00ff00";

}

if (ma_row>2) {

matemp=(w3c)?document.getElementById("Mx"+(ma_row-3)+"y"+y):document.all["Mx"+(ma_row-3)+"y"+y];

matemp.style.color="#009900";

}

if (ma_row<Math.floor(rows/2)+1) m_copo[y]++;

else if (ma_row==Math.floor(rows/2)+1 && m_coch[y]==ma_txt.charAt(y)) zoomer(y);

else if (ma_row<rows+2) m_copo[y]++;

else if (m_copo[y]<100) m_copo[y]=0;

}

else if (Math.random()>0.9 && m_copo[y]<100) {

m_coch[y]=ma_cho.charAt(Math.floor(Math.random()*ma_cho.length));

m_copo[y]++;

}

}

if (x==columns) clearInterval(ma_bod);

}



function zoomer(ycol) {

var mtmp, mtem, ytmp;

if (m_copo[ycol]==Math.floor(rows/2)+1) {

for (ytmp=0; ytmp<rows; ytmp++) {

if (w3c) {

mtmp=document.getElementById("Mx"+ytmp+"y"+ycol);

mtmp.firstChild.nodeValue=m_coch[ycol];

}

else {

mtmp=document.all["Mx"+ytmp+"y"+ycol];

mtmp.innerHTML=m_coch[ycol];

}

mtmp.style.color="#33ff66";

mtmp.style.fontWeight="bold";

}

if (Math.random()<reveal) {

mtmp=ma_cho.indexOf(ma_txt.charAt(ycol));

ma_cho=ma_cho.substring(0, mtmp)+ma_cho.substring(mtmp+1, ma_cho.length);

}

if (Math.random()<reveal-1) ma_cho=ma_cho.substring(0, ma_cho.length-1);

m_copo[ycol]+=199;

setTimeout("zoomer("+ycol+")", speed);

}

else if (m_copo[ycol]>200) {

if (w3c) {

mtmp=document.getElementById("Mx"+(m_copo[ycol]-201)+"y"+ycol);

mtem=document.getElementById("Mx"+(200+rows-m_copo[ycol]--)+"y"+ycol);

}

else {

mtmp=document.all["Mx"+(m_copo[ycol]-201)+"y"+ycol];

mtem=document.all["Mx"+(200+rows-m_copo[ycol]--)+"y"+ycol];

}

mtmp.style.fontWeight="normal";

mtem.style.fontWeight="normal";

setTimeout("zoomer("+ycol+")", speed);

}

else if (m_copo[ycol]==200) m_copo[ycol]=100+Math.floor(rows/2);

if (m_copo[ycol]>100 && m_copo[ycol]<200) {

if (w3c) {

mtmp=document.getElementById("Mx"+(m_copo[ycol]-101)+"y"+ycol);

mtmp.firstChild.nodeValue=String.fromCharCode(160);

mtem=document.getElementById("Mx"+(100+rows-m_copo[ycol]--)+"y"+ycol);

mtem.firstChild.nodeValue=String.fromCharCode(160);

}

else {

mtmp=document.all["Mx"+(m_copo[ycol]-101)+"y"+ycol];

mtmp.innerHTML=String.fromCharCode(160);

mtem=document.all["Mx"+(100+rows-m_copo[ycol]--)+"y"+ycol];

mtem.innerHTML=String.fromCharCode(160);

}

setTimeout("zoomer("+ycol+")", speed);

}

}

// -->

</script>



<div id="matrix">Silahkan Tulis Texs yg Sobat Inginkan</div>
Tulisan warna merah silahkan sobat ganti dengan tulisan yang sobat inginkan

untuk contoh nya silahkan lihat langsung di sumbernya disini



Selamat mencoba dan semoga bermanfaat buat sobat semua salam ukhuwah untuk semua

Copas from : http://qinginbisa.blogspot.com/2010/06/cara-memasang-text-effect-matrix-di.html
0

Membuat Pesan Pembuka pada Blog Versi 1

Yap X Liong
Kembali lagi pada posting yang akan membahas tentang trik blog degh. Trik ini sangat mudah alias gampang banget diterapkan. Trik ini berfungsi sebagai pesan pembuka, ya seperti yang dikatakan pada judul tadi, kotak yang akan muncul sebelum loading page blog, udah pernah liyat kan blog yang ada pesan pembukanya? Mereka itu pake cara ini nih. Ohya, ada beberapa trik yang membuat trik ini menjadi sebegitu indahnya, tetapi kali ini yang standar dulu deh, oke???

Langsung aja deh, caranya gini nih:

1. Pergi ke Layout--->Edit HTML
2. Centang dulu kotak pada Expand Template Widget
3. Kemudian pasangkan kode berikut sebelum kode



sebagai contoh:




4. Tulisan yang berwarna merah dapat Anda ganti dengan tulisan/kata-kata Anda sendiri
5. Simpan dan lihat deh Hasilnya :D



Semoga bermanfaat okeee... :L
copas from : http://www.oktri.co.cc/2009/09/membuat-pesan-pembuka-pada-blog-versi-1.html
0

Koleksi cara membuat marquee / tulisan berjalan

Yap X Liong Jumat, 09 Juli 2010

Salam ukhuwah dari kami untuk sobat bloger semua,Sobat berjumpa kembali dengan qinginbisa dalam blog yang jelek inih!!!hehehehe...kali ini qinginbisa akan membahas tentang cara membuat marque atau tulisan dengan berjalan, gak tanggung lagi saya posting artikel ini karena sudah saya pergunakan dalam blog jelek inih!!!bagi yang udah master tentunya bukan hal yang baru lagi,namun bagi yang mereka belum bisa tentunya ingin bisa dong!!!untuk itu mari kita belajar bersama dalam blog ini, langsung aja ke TKP :

1. marquee yang bergerak ke kanan

Bergerak kekanan !

kodenya :

<marquee direction="right"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Bergerak kekanan !</span></marquee>



2. marquee yang bergerak ke kanan kekiri

Ke Kanan dan Kekiri ??

kodenya :
<marquee direction="left" behavior="alternate"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Ke Kanan dan Kekiri ??</span></marquee>



3. marquee bergerak ke kanan perlahan

Bergerak kekanan Perlahan !

kodenya :

<marquee direction="right" scrolldelay="500"><span style="color: rgb(255, 255, 0); font-weight: bold;">Bergerak kekanan Perlahan !</span></marquee>





4. marquee bergerak ke kanan dan kekiri dan bisa distop

Ke Kanan dan Kekiri Dan Bisa Di stop??

<marquee direction="left" behavior="alternate" scrollamount="2" onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" width="95%"><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Ke Kanan dan Kekiri Dan Bisa Di stop??</span></marquee>




5. marquee yang bergerak ke atas

Bergerak Ke Atas

kodenya :

<marquee align="center" direction="up" scrollamount="2" onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" height="100" width="95%"><span style="color: rgb(0, 255, 0); font-weight: bold;">Bergerak Ke Atas</span></marquee>




6. marquee bergerak ke atas dan kebawah

Bergerak Ke Atas dan Ke bawah

kodenya :

<marquee align="center" direction="up" behavior="alternate" scrollamount="2" onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" height="100" width="95%"><span style="color: rgb(255, 0, 255); font-weight: bold;">Bergerak Ke Atas dan Ke bawah</span></marquee>




7. Marquee dengan animasi gambar untuk contohnya mohon maaf saya hapus jika sobat ingin melihat hasilnya silahkan kode dibawah ini di copas di blog sobat sendiri

kodenya :

<marquee direction="right" onmouseout='this.start()' onmouseover='this.stop()' scrollamount='3'>

<div style="text-align: center;">

<a href="http://qinginbisa.blogspot.com/"><img alt="Download PCMAV Terbaru" height="125" src="http://i517.photobucket.com/albums/u337/Heryan_Tony/pcmav.jpg" width="125" /></a></div>

</marquee>



<marquee direction="left" onmouseout='this.start()' onmouseover='this.stop()' scrollamount='3' >

<div style="text-align: center;">

<a href="http://qinginbisa.blogspot.com/2010/03/smadav-81-antivirus-lokal-indonesia.html" target="new"><img alt="Download ANSAV Terbaru" height="125" src="http://i517.photobucket.com/albums/u337/Heryan_Tony/ansav.jpg" width="125" /></a></div>

</marquee>



<marquee direction="right" onmouseout='this.start()' onmouseover='this.stop()' scrollamount='3' >

<div style="text-align: center;">

<a href="http://qinginbisa.blogspot.com/" target="new"><img alt="Smadav Terbaru" height="125" src="http://heryantony.com/images/smadav125.gif" width="125" /></a></div>

</marquee>



<marquee direction="left" onmouseout='this.start()' onmouseover='this.stop()' scrollamount='3' >

<div style="text-align: center;">

<a href="http://qinginbisa.blogspot.com/" target="new"><img alt="AVG Terbaru" height="125" src="http://heryantony.com/images/avg.jpg" width="125" /></a></div>

</marquee>




Nah seperti itulah sobat semua tulisan berjalannya jika sobat ingin mengcopas silahkan aja, jangan lupa kasih komentarnya yah...
ni trik saya dapatkan dari http://universityofbloggers.blogspot.com dan sudah saya edit ulang, trimakasih semuanya...

SELAMAT MENCOBA SEMOGA ANDA BERHASIL

copas from : http://qinginbisa.blogspot.com/2010/04/koleksi-cara-membuat-marquee-tulisan.html
0

Membuat Banner Iklan dengan Efek Mengkilat

Yap X Liong
Pada tutorial photoshop kali ini taktiku akan berbagi bagaimana cara membuat Banner iklan dengan efek mengkilat. Tujuannya selain untuk mempercantik tampilan blog, juga untuk menarik para pengunjung untuk meng-klik iklan yang ditayangkan di blog kita.

Tanpa basa-basi lagi, langsung saja meluncur ke TKP untuk mempraktekan tutorial ini.


Setelah halaman baru dalam photoshop dibuat, buat sebuah kotak menggunakan Rectangular Marque Tool kemudian pada toolbar diatas pada kolom Style pilih Fixed size kemudian masukan ukuran 140x140 (lihat gambar).

Maka kotak yang di buat tadi akan seperti ini.


Setelah kotak tadi di buat, sekarang kita akan memberikan warna pada kotak tersebut dengan menggunakan Paint Bucket Tool tapi sebelumnya silahkan pilih warna #2FB4E0 pada kolom Color Picker.


Setelah warna tersebut dipilih, kemudian arahkan kedalam kotak yang dibuat tadi dengan cara mengkliknya.

Sudah?. Baiklah kalau sudah sekarang buat layer baru (lihat gambar)


Pada layar baru tersebut sekarang anda buat kotak baru lagi caranya sama seperti membuat kotak sebelumnya hanya bedanya yaitu dimensinya lebih kecil dengan ukuran 135x135 (lihat gambar).


Sudah?. Kalau sudah sekarang kita akan memberikan warna pada kotak ke dua tadi dengan warna gradien transparan. Caranya klik Gradient Tool, kemudian perhatikan toolbar diatas, pilih warna transparan dengan warna putih (#FFFFFF) kemudian pada kolom Opacity pilih 39%.


Sudah?. Jika sudah sekarang tuangkan warna tersebut kedalam kotak tadi caranya dengan mengklik kotak dari atas kebawah, sehingga hasilnya akan seperti terlihat pada gambar.


Ok. Proses pembuatan kotak sudah selesai, sebelumnya silahkan buat Layer baru yaitu Layer 3. Nah sekarang kita akan membuat efek mengkilat pada kotak yang telah kita buat tadi, caranya buat sebuah lingkaran pada bagian atas kotak dengan menggunakan Tool Elliptical Marquee Tool.Caranya klik bagian luar kotak kemudian tarik menyilang kesamping (lihat gambar).


Sudah?. Kalau sudah sekarang kita akan memberikan warna transparan pada lingkaran yang telah dibuat tadi caranya sama seperti memberikan warna pada kotak kedua di atas, klik Gradient Tool hanya bedanya pada toolbar diatas yaitu pada kolom Opacity silahkan Isikan 76%.

Kalau sudah diberi warna putih transparan selanjutnya kita akan memotong sebagian lingkaran tadi, caranya buat sebuah kotak dengan menggunakan Tool Rectangular Marque Tool caranya sama seperti membuat kotak kedua diatas yang dimensinya 135x135. Kalau sudah dibuat sekarang klik kanan pada kotak yang sudah dibuat tadi kemudian pilih Layer Via Cut artinya kotak yang di klik kanan tadi di pindahkan ke Layer baru yaitu Layer 4.

Nah… karena kotak tadi sudah di pindah ke Layer 4, sekarang silahkan delete Layer 3 karena di layer 3 masih terdapat potongan lingkaran.


Sudah di delete?. Baik kalau sudah sekarang kita akan membuat tulisan “Pasang Iklan disini”, pertama buat Layer baru diatas Layer 2 kemudian ketikan tulisan tersebut. Kemudian masukan efek bayangan pada tulisan, caranya klik kanan pada Layer text tadi kemudian pilih Blending Options.. setelah jendela Blending Options muncul berikan tanda centang pada kotak Drop Shadow kemudian atur parameternya.

Kurang lebih apabila anda mengikuti langka-langkah diatas dengan benar, hasilnya akan seperti ini. Selamat mencoba

:>> Download.PSD

copas from : http://www.taktiku.com/2008/09/membuat-banner-iklan-dengan-efek.html
0

Efek Grunge Pada Foto

Yap X Liong
Hay...hay...hay.... aduh.. kangen juga nih udah beberapa minggu ini ga nulis postingan tutorial photoshop. oh.. iya, teman-teman hehehe.. sok imut ya saya, masih inget bukan dengan jenis aliran musik Grunge yang sempat nge-trend pada tahun 90-an? masih dong yah... yang katanya vokalisnya mati bunuh diri kan? iya betul... Nah... pada tutorial photoshop kali ini saya akan berbagi bagaimana cara membuat efek Grunge pada foto, yah.. sebut aja nama efeknya itu, sebab saya lagi terinspirasi sama om Kurt nih hehehe.... mulai aja nyok...


Langkah pertama anda siapkan foto yang akan anda edit, sebagai contoh pada tutorial ini saya edit fotonya mas Kurt Cobain vokalisnya grup musik Nirvana.

Gambar diatas adalah hasil akhir pada tutorial ini.

Langkah selanjutnya andabuka foto anda yang akan di edit tadi, kemudian tambahkan efek Blur, caranya klik Filter > Blur > Gaussian Blur. Sesuaikan Radiusnya sesuai dengan gambar.

Sudah? OK kalau sudah sekarang tambah kan lagi efek Hue, caranya klik Image > Adjustments > Hue/Saturation, untuk settingannya silahkan anda lihat gambar.
Langkah selanjutnya anda klik Image > Adjustments > Levels, kemudian isi kotak input yang ada di tengah dengan angka 0.5
Kemudian pada kotak Chanel anda pilih Red isi lagi kotak input yang ada di tengah dengan angka 0.81

Kemudian pada kotak Chanel anda pilih Blue lalu pada kotak Input yang ada di tengah anda isikan angka 1.52 lalu klik OK
Sudah?, Ok kalau sudah sekarang kita akan mempertajam warna foto tadi, caranya klik Image > Adjustments > Brightness/Contrast.. settingannya anda sesuaikan dengan gambar diatas, kalau sudah kemudian klik OK.
Sehingga hasilnya akan seperti gambar diatas.

Ok, sekarang anda duplikat chanel, caranya tekan Ctrl+J pada keyboard setelah itu klik Filter > Distort > Ripple sesuaikan settingannya seperti gambar diatas. Kemudian klik OK.

Maka foto akan seperti gambar diatas.


Sudah?, Ok klik sekarang anda klik Filter > Stylize > Diffuse sesuaikan settingannya dengan gambar diatas, kemudian klik OK.
Maka foto akan seperti gambar diatas.

Sekarang klik Filter > Brush strokes > Splatter kemudian sesuaikan settingannya seperti gambar diatas, kemudian klik OK.

Langkah terakhir, hapus gambar/chanel yang di duplikat tadi dengan menggunakan Erase Tool, dengan teknik lihat gambar diatas.


Selamat mencoba.

copas from : http://www.taktiku.com/2008/11/efek-grunge-pada-foto.html
 
Copyright 2010 catatan si b4r12y
Flash Blue Blogger template by b4r12y